Mendapat kasih karunia di mata Tuhan (bagian #5)

Setelah air bah, Allah memberikan perintah yang sederhana ini kepada Nuh: Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi … Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau” (Kejadian 9:1,3).

Tuhan seperti sedang berbicara, “Ini waktunya engkau melanjutkan hidupmu! Kerjakan apa yang harus engkau lakukan sebagai manusia. Cintailah istrimu. Punyai keturunan, bentuklah keluargamu. Bekerjalah. Untuk itulah Aku menciptakanmu!”.

“Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka” (Mazmur 33:15).

Anda mungkin merasa bahwa Tuhan akan berkenan kepada Anda di saat Anda melakukan kegiatan-kegiatan “rohani” seperti membaca Alkitab, beribadah di gereja, berdoa, atau bersaksi, dan bahwa Tuhan tidak begitu peduli dengan bagian lain dari hidup Anda. Sesungguhnya, Allah menikmati saat-saat di mana Dia mengamati segala hal yang yang Anda kerjakan, baik saat Anda bekerja, bermain, beristirahat, atau makan.

Tuhan senang melihat Anda menggunakan talenta dan kemampuan yang sudah Dia berikan keada Anda. Tuhan menganugerahkannya kepada kita berbeda-beda untuk menyenangkan hati-Nya. Anda mungkin diberikan-Nya kemampuan di bidang teknik atau matematika atau bermusik atau keahlian lainnya. Semuanya ini bisa mendatangkan senyum di wajah Allah.

Anda tidak bisa mendatangkan kemuliaan bagi Allah jika Anda menyembunyikan kemampuan Anda atau jika Anda berusaha untuk menjadi orang lain. Anda hanya bisa menyenangkan hati Allah saat Anda menjadi diri Anda sendiri, sebagaimana Dia menciptakan Anda. Setiap kali Anda menolak satu bagian dari hidup Anda, sesungguhnya Anda sedang menolak hikmat dan otoritas Allah yang menciptakan Anda. Sang Penjunan itu mengatakan kepada kita, Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: “Apakah yang kaubuat?” atau yang telah dibuatnya: “Engkau tidak punya tangan!” (Yesaya 45:9).

=======<0>=======

Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.

CC BY-NC-SA 4.0 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Captcha * Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.