Saya menemukan karakter khas seorang penyembah pada diri Daud.
Oleh sebab itu Daud membuat acara yang lebih besar dan lebih meriah lagi untuk memindahkan peti itu dari rumah Obed Edom ke Kota Daud. Sesuai tata acara yang Daud tentukan, sesudah orang-orang dari suku Lewi mengangkat peti itu dan berjalan enam langkah, mereka berhenti untuk menunggu, sementara seekor sapi jantan dan anak sapi yang gemuk dipersembahkan kepada TUHAN. Hari itu, selama proses pemindahan berjalan, Daud –yang mengenakan baju seragam imam yang terbuat dari kain linen dan efod – menari dengan sepenuh hati di hadapan TUHAN. Demikianlah Daud dan seluruh umat Israel berhasil memindahkan peti perjanjian TUHAN ke Yerusalem dengan sorak-sorai dan bunyi terompet.
Pada waktu peti perjanjian TUHAN masuk ke Kota Daud, Mikal, istri Daud, yang adalah anak perempuan Saul, melihat keluar jendela. Ketika melihat Raja Daud melompat dan menari di hadapan TUHAN, dia menganggap Daud hina.
Para pengusung dari suku Lewi menaruh peti perjanjian TUHAN ke dalam kemah yang sudah didirikan Daud untuk peti itu. Lalu, sesuai ketentuan Daud, para imam mempersembahkan bagi TUHAN beberapa kurban yang dibakar habis dan kurban tanda damai. Sesudah acara persembahan itu selesai, Daud berdoa kepada TUHAN Panglima Semesta agar memberkati seluruh umat yang hadir. Daud juga sudah mengatur supaya semua orang Israel yang hadir mendapat hadiah makanan. Jadi, setiap laki-laki maupun perempuan diberinya roti, kue kurma, dan kue kismis. Kemudian seluruh rakyat pulang ke rumah mereka masing-masing.
Sewaktu Daud kembali untuk memberi salam kepada keluarganya, Mikal keluar menemui dia dan berkata, “Begitukah kelakuan raja orang Israel?! Sangat memalukan, seorang raja menari dengan memakai baju linen tanpa jubah di depan mata para budak perempuan dan pegawai-pegawainya, seperti orang bodoh yang tidak tahu malu!”
Jawab Daud kepada Mikal, “Aku menari di hadapan TUHAN, yang sudah memilihku sebagai pemimpin atas umat-Nya untuk menggantikan ayahmu dan anggota keluarganya yang lain. Aku akan tetap menari untuk berterima kasih kepada-Nya! Bahkan, untuk TUHAN aku rela merendahkan diriku lebih lagi. Di matamu aku tampak memalukan, tetapi para budak perempuan yang kamu sebutkan tadi, mereka malah akan memandangku terhormat.”[1].
Seorang penyembah itu mengutamakan Tuhan di atas semua hal lainnya – bahkan di atas kehormatan dirinya sendiri. Bagi seorang penyembah, kemuliaan Tuhan itu jauh lebih penting dari segalanya.
Daud tidak mempedulikan kehormatan dirinya saat menari di depan para budak dan pegawainya. Bahkan saat Mikal mencelanya, menganggap dirinya hina, mengatakannya sebagai orang bodoh yang tidak tahu malu, Daud berkata, “untuk TUHAN aku rela merendahkan diriku lebih lagi”.
Seorang penyembah tidak peduli omongan orang, selama yang dikerjakannya adalah untuk kemuliaan Tuhan.
Seorang penyembah itu rela membayar harga. Ketika memindahkan Tabut Perjanjian, setiap enam langkah dikurbankan sapi jantan dan anak sapi. Seluruh rakyat diberi roti, kue kurma, dan kue kismis. Lhoh, Daud kan raja, kaya dong dia. Tidak sulit mengeluarkan kekayaannya untuk kurban sebanyak itu.
Tunggu, saya tidak sedang berbicara tentang hal itu. “… selama proses pemindahan, Daud menari dengan SEPENUH HATI di hadapan Tuhan”. Kita tidak tahu seberapa jauh dan seberapa lama Daud menari – dengan sepenuh hati. Jika Anda kenal seorang penari – baik penari tradisional atau klasik ataupun modern – sila bertanya kepada mereka selelah apa jika mereka menari “dengan sepenuh hati” selama 10 menit saja.
Menyembah itu butuh energi yang besar, menyembah itu butuh konsentrasi super fokus, menyembah itu perlu persiapan yang tidak main-main, menyembah itu mahal harganya.
Seorang penyembah itu tidak pernah berhenti belajar. Kita tahu kisah kegagalan Daud saat usaha pemindahan Tabut Perjanjian yang pertama, bukan sekedar gagal tetapi dengan mengorbankan nyawa Uza, karena murka Tuhan.
Mengapa usaha pemindahan yang kedua berhasil? Karena Daud tidak berhenti belajar untuk berkenan bagi Allah. Karena Daud tidak berhenti belajar untuk memuliakan Tuhan. Seorang penyembah tidak berpuas diri dengan apa yang dikerjakannya untuk Tuhan, seorang penyembah membangun hidup lebih baik untuk menyembah Tuhan.
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- [1]2 Samuel 6:12b-22 (Terjemahan Sederhana Indonesia)↩