Ketika Paulus Menjadi Oposisi

Paulus menjadi oposisi? Ya, anggap saja judul di atas seperti bahasa kampanye to. Supaya menarik saja. Tetapi, kalau melihat posisi Paulus dibandingkan yang lainnya dalam kisah ini, memang Paulus bisa dianggap sebagai oposisi minoritas sih. Eh, kisah yang mana? Yang ini lho.

Tetapi ketika Petrus mengunjungi Antiokia, ada sikapnya yang salah sehingga saya perlu menegurnya secara langsung.

Kejadiannya, pada awal kunjungannya ke Antiokia, dia mau makan bersama orang-orang yang bukan Yahudi. Namun belakangan, ketika rombongan yang diutus Yakobus sudah tiba, Petrus memisahkan diri dan menjauhi orang yang bukan Yahudi itu. Dia takut menyinggung rombongan Yahudi yang baru datang, karena mereka termasuk pihak yang mengharuskan sunat bagi semua saudara seiman yang bukan Yahudi.

Lalu orang-orang Yahudi yang lain pun ikut bersikap munafik seperti Petrus. Mereka berhenti makan bersama orang bukan Yahudi yang hadir di situ, bahkan Barnabas juga terpengaruh.

Melihat sikap mereka yang tidak sesuai dengan ajaran benar dalam Kabar Baik tentang Kristus, saya langsung menegur Petrus di depan semua orang itu, “Bukankah engkau, sebagai orang Yahudi, sudah hidup seperti orang bukan Yahudi dengan bergabung bersama mereka kemarin? Tidak pantas sekarang engkau berpura-pura mendukung orang Yahudi yang mau memaksakan peraturan Yahudi kepada orang dari bangsa lain!”[1]

Ini terjadi di Antiokia, di depan banyak jemaat. Bukan dalam sidang majelis, melainkan di depan semua orang. Paulus tidak menasihati Petrus secara empat mata, Paulus melabrak Petrus dengan perkataan yang keras.

Saya menyebut Paulus beroposisi karena dia sendiri – sebagai satu-satunya orang Yahudi – membela jemaat bukan Yahudi, sementara Petrus dan orang-orang Yahudi lain, bahkan Barnabas berseberangan paham dengannya.

Saya tidak paham seberapa serius kelakuan Petrus di mata Paulus, sehingga Paulus bisa meledak seperti itu. Tetapi, kita juga tidak menemukan respon Petrus terhadap sikap Paulus ini. Apakah diamnya Petrus ini merupakan pengakuan bahwa apa yang dilakukannya memang salah, kita tidak mengetahui hal itu.

Ada waktunya kita membawa ketidakpuasan kita kepada gereja di dalam doa-doa kita. Ada waktunya kritik dikirimkan kepada para pemimpin gereja dan dibahas dalam sidang-sidang pemimpin gereja. Tetapi, sepertinya Tuhan tidak anti memunculkan orang-orang yang siap meneriakkan kebenaran, orang-orang yang siap memilih menjadi “pihak oposisi” di dalam gereja.

=======<0>=======

Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.

CC BY-NC-SA 4.0 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

  1. [1]Galatia 2:11-14 (Terjemahan Sederhana Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Captcha * Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.