Sebenarnya tidak terlalu ingin menanggapi hal ini, tetapi karena berulang-ulang membaca pesan ini bersliweran di grup-grup WA, rasanya kok perlu diluruskan. Saya rasa Anda juga pasti sudah membaca pesan WA yang diteruskan berulang kali ini.
Kok ya seenaknya itu lho berkata bahwa pandemi Covid-19 ini sudah dinubuatkan. Bagi saya, ini pernyataan yang sembarangan dan cuma gothak-gathuk ayat. Kalau dalam bahasa ilmiah disebut sebagai ilmu cocokologi.
Ayolah, jangan begitu. Seakan-akan berusaha melegitimasi dan menunjukkan kalau Alkitabnya orang Kristen itu sudah menuliskan lebih dulu. Tidak begitu juga ‘kan.
Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu. [1]
Kalau kita menuliskan ayat di atas, artinya kita sedang menunjukkan kalau Covid-19 itu adalah wujud amarah TUHAN? Covid-19 adalah hukuman Allah atas manusia?
Lalu, orang akan berkata, “ternyata Tuhannya orang Kristen itu pemarah!”. Dan akan muncul kesimpulan kalau orang yang positif Covid-19 itu karena menerima amarah dan hukuman Allah. Anda tahu berapa banyak orang percaya yang terpapar Covid-19? Apakah Anda akan mengatakan pendeta-pendata dan hamba-hamba Tuhan yang positif — dan banyak yang meninggal — karena Covid-19 itu karena meraka layak menerima hukuman dan murka Allah? Jangan ngawur lah!
Sebentar, kalau Anda menerima informasi di grup WA dan ada ayatnya, pernahkah mencoba cek ulang baca di Alkitab benar tidaknya? Ataukah gatal itu jari pengin segera membagikan ke seluruh dunia, hanya karena ada ayat Alkitabnya?
Perhatikan salah satu kalimat dari hoax di atas:
17. Jaga jarak jika ada gejala Menutupi Mulut dan Hindari Kontak (Imamat 13:4,5,46) Masker
Saya tunjukkan ya Imamat 13:4,5,46
4 Tetapi jikalau yang ada pada kulitnya itu hanya panau putih dan tidak kelihatan lebih dalam dari kulit, dan bulunya tidak berubah menjadi putih, imam harus mengurung orang itu tujuh hari lamanya. 5 Pada hari yang ketujuh haruslah imam memeriksa dia; bila menurut penglihatannya penyakit itu masih tetap dan tidak meluas pada kulit, imam harus mengurung dia tujuh hari lagi untuk kedua kalinya. 46 Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.
Saya bingung yang mana hubungannya dengan masker. Lagian, kalau mau baca Keluaran 13 dari awal pun sudah disebutkan ini tentang penyakit kusta to.
Mana lagi coba? Amos 8, Yeremia 16? Tidak perlu 4 tahun di sekolah teologia, cukup baca saja ayat-ayatnya, jelas kok.
Apalagi itu dituliskan “Anda tidak akan mendengar Firman. (Amos 8:11-12)”. Ini orang pasti hanya dengar Firman kalau pas kebaktian, baca Alkitab kalau pas di gereja, itu pun bacanya di layar proyektor.
Saya sudah pernah mengkhotbahkannya, Jangan seenaknya memenggal ayat! dan Jangan berhenti di satu ayat! Bisa ngawur kita memahaminya.
Begini ya, ini yang mau saya katakan dan sudah berulang kali saya katakan, di balik setiap TEKS itu selalu ada konTEKS.
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- [1]Yesaya 26:20↩