Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! [1]
Saudara-saudara terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Aniaya karena iman kepada Kristus itu sungguh terjadi dan sangat mengerikan.
Di beberapa wilayah, menjadi murid Kristus itu berbahaya, bahkan bisa mengancam nyawa. Aniaya fisik, kehilangan tempat tinggal, dipenjara, dan sampai kepada kematian. Orang percaya yang teraniaya seringkali merasa terisolasi dan terpisah, dari kawan maupun keluarga mereka. Lockdown dan pembatasan-pembatasan karena pandemi Covid-19 ini mungkin bisa menunjukkan bagaimana rasa kesepian dan kesendirian yang dialami saudara-saudara kita yang teraniaya.
Saudara-saudara kita ini sudah mengalami bagaimana hidup dalam “isolasi”, dan mereka memiliki pesan yang kuat untuk kita: Ada kuasa di dalam pengharapan, dan pengharapan tidak pernah mengecewakan![2]
Mungkin saja mereka yang mengalami aniaya ini terpisah dari kehidupan, tetapi mereka tidak pernah sendiri. Tuhan beserta dengan mereka, dan kita, tubuh Kristus, juga bersama dengan mereka. Sebagaimana tertulis dalam Alkitab, “… jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita”. [3]
Sekarang ini, ada lebih dari 260 juta orang Kristen yang menderita dan mengalami aniaya karena iman mereka kepada Yesus Kristus.
Di Indonesia, tidak bisa dipungkiri diskriminasi dan pembatasan-pembatasan juga kita alami, tetapi kita masih memiliki kebebasan untuk beribadah. Tetapi, di sisi lain dunia, ada banyak saudara-saudara kita yang jauh lebih menderita.
Setiap tahun, gereja dan orang Kristen di lebih dari 130 negara bersama-sama bergerak dalam doa untuk saudara-saudara kita yang mengalamianiaya melalui Hari Doa Internasional Untuk Gereja Teraniaya (International Day of Prayer for The Persecuted Churches).
Tahun ini, Hari Doa Internasional Untuk Gereja Teraniaya jatuh pada tanggal 1 November 2020. Jika Anda adalah pemimpin-pemimpin di gereja, saya berharap Anda mengajak jemaat dan anggota gereja untuk berdoa bagi gereja teraniaya di kebaktian Minggu tanggal 1 November 2020.
Anda bisa memilik satu jadwal kebaktian untuk secara khusus didedikasikan bagi gereja-gereja teraniaya. Atau bisa juga Anda siapkan materi-materi doa yang bisa dibagikan bagi gereja-gereja rumah yang dilayani secara daring selama pandemi ini.
Jika karena satu dan lain hal, Anda tidak bisa berdoa di tanggal 1 November 2020, saya berharap Anda bisa menggantinya di hari lain. Hal yang paling penting adalah berdoa bagi saudara-saudara kita yang mengalami aniaya karena iman mereka dalam Kristus. Secara pribadi saya menganggap bulan November sebagai bulan doa bagi gereja teraniaya.
Kita akan menunjukkan, bahwa saudara-saudara kita ini tidak sendirian. Ada kita bersama mereka di dalam doa dan pengharapan.
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.