Sparta punya legenda 300 prajurit yang melawan pasukan Persia. Tetapi, ini bukan tentang 300 orang Sparta itu. Ini tentang 300 orang yang dipilih Tuhan untuk menyelamatkan umat-Nya dari pasukan Midian.
1 Suatu hari, Gideon (yang dijuluki Yerubaal) beserta pasukannya bangun pagi-pagi lalu berkemah di dekat mata air Harod. Perkemahan orang Midian ada di sebelah utara mereka, di lembah dekat bukit More. 2 TUHAN berkata kepada Gideon, “Prajuritmu terlalu banyak. Jika Aku membuat kalian menang atas pasukan Midian, orang Israel akan menyombongkan diri dengan mengaku, ‘Kita menang karena kekuatan kita sendiri.’ 3 Karena itu umumkanlah, ‘Siapa saja yang merasa takut silakan pergi dari gunung Gilead ini dan pulang.’” Maka 22.000 orang pulang, dan tersisa 10.000 orang di sana.
4 TUHAN berkata lagi kepada Gideon, “Jumlah mereka masih terlalu banyak. Bawalah mereka turun ke sungai dan Aku akan memilah mereka di sana. Kalau Aku berkata, ‘Orang ini akan pergi bersamamu,’ pilihlah dia untuk pergi. Kalau Aku katakan, ‘Orang ini tidak akan pergi bersamamu,’ jangan pilih dia.” 5 Maka Gideon membawa para prajurit ke tepi sungai. Lalu kata TUHAN kepadanya, “Pisahkanlah orang yang mencedok dan mencucup air dengan tangannya seperti anjing minum, dari orang yang berlutut dan minum langsung dari permukaan sungai.” 6 Ada sekitar tiga ratus orang yang menghirup air dengan tangan mereka, selebihnya berlutut dan minum langsung dari permukaan air.
7 TUHAN berkata kepada Gideon, “Dengan tiga ratus orang yang menghirup air dari tangannya itu, Aku akan membuat kamu menang atas Midian, dan Aku akan menyelamatkan kalian semua. Suruhlah orang yang lainnya pulang ke rumah masing-masing.” 8 Maka Gideon menyuruh prajurit Israel yang lebih dari 300 tadi untuk pulang. Ketiga ratus prajurit itu mengambil bekal dan terompet dari orang-orang yang pulang. Pada waktu itu perkemahan bangsa Midian ada di lembah di bawah Gideon dan pasukannya.[1]

Menghadapi pasukan Midian yang begitu banyaknya sehingga dideskripsikan sebagai “… seperti gerombolan belalang. Unta-unta mereka tidak terhitung, banyak sekali seperti pasir di tepi laut.”[2] Gideon mengumpulkan 32.000 prajurit. Sebuah taktik militer yang umum, melawan kuantitas dengan kuantitas. Tetapi kita tahu bagaimana 32.000 ini kemudian menjadi 10.000 dan berakhir menjadi hanya 300 prajurit.
Kita lihat di bacaan Alkita di atas bagaimana Tuhan mengurangi jumlah prajurit Gideon. Dan berhenti di sana! Jangan tergoda untuk mencari tahu cara Tuhan mengurangi jumlah prajurit Gideon ini. Oh ya, saya pernah tergoda untuk menganalisis, untuk menafsirkan, untuk menjelaskan mengapa 300 yang terpilih itu adalah yang meminum air dari tangannya. Pada akhirnya, saya sadar bahwa kalaupun yang meminum air langsung dari sungai itu jumlahnya 300, maka yang 300 inilah yang dipilih-Nya. Ini bukan tentang metode-Nya.
Jangan berusaha menafsirkan ayat-ayat Alkitab, jika Alkitab sudah menafsirkan dirinya sendiri. Dari 32.000 menjadi hanya 300 itu bukan tentang metode yang dipakai Allah, tetapi tentang tujuan Tuhan sendiri. Tujuan Tuhan adalah supaya Israel tidak memegahkan diri sendiri, titik. Saya lebih suka mengatakan, jangan terpaku pada metode, lihatlah tujuan Allah.
Saya paham ada ayat-ayat Alkitab yang memang perlu ditafsirkan, tetapi jangan sampai terobsesi dengan tafsiran jika Alkitab memang sudah menjelaskan dirinya sendiri.
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
