Seorang pemimpin itu harus cerdas. Ya, itu saya setuju. Tetapi cerdas tidak sama dengan serba tahu. Seorang pemimpin yang mencoba untuk menjadi serba tahu membawa kejatuhannya sendiri. Mari belajar dari Musa mengenai hal ini.
TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai, pada bulan yang pertama tahun yang kedua sesudah mereka keluar dari tanah Mesir: “Orang Israel harus merayakan Paskah pada waktunya; pada hari yang keempat belas bulan ini, pada waktu senja, haruslah kamu merayakannya pada waktu yang ditetapkan, menurut segala ketetapan dan peraturannya haruslah kamu merayakannya.” Lalu Musa menyuruh orang Israel merayakan Paskah. Maka mereka merayakan Paskah pada bulan yang pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu senja, di padang gurun Sinai; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah dilakukan orang Israel. Tetapi ada beberapa orang yang najis oleh karena mayat, sehingga tidak dapat merayakan Paskah pada hari itu. Mereka datang menghadap Musa dan Harun pada hari itu juga, lalu berkata kepadanya: “Sungguhpun kami najis oleh karena mayat, dengan dasar apakah kami dicegah mempersembahkan persembahan bagi TUHAN di tengah-tengah orang Israel pada waktu yang ditetapkan?” Lalu jawab Musa kepada mereka: “Tunggulah dahulu, aku hendak mendengar apa yang akan diperintahkan TUHAN mengenai kamu.”[1]
Saya rasa di tiga agama besar, selain sebagai nabi, Musa juga diakui sebagai seorang pemimpin yang hebat. Di penggalan pasal bacaan di atas, kita bisa menemukan salah satu kualitas Musa sebagai pemimpin.
Ayat 8 menuliskan demikian,
Lalu jawab Musa kepada mereka: “Tunggulah dahulu, aku hendak mendengar apa yang akan diperintahkan TUHAN mengenai kamu.”
Seorang pemimpin itu tidak serba tahu, apalagi mahatahu. Seorang pemimpin mengakui bahwa ada banyak hal yang dia tidak tahu. Seorang pemipin tidak malu untuk bertanya dan mendengar orang lain.
Dalam kasus Musa, Keluaran 33:11 dan Bilangan 12:6-8 menunjukkan bagaimana intimnya hubungan Musa dengan TUHAN Allah. Maka, tidak heran bahwa yang pertama Musa dengarkan pastilah suara TUHAN.
Yang saya mau nyatakan adalah, ketidaktahuan bukanlah kelemahan seorang pemimpin. Tidak sepantasnya seorang pemimpin merasa serba tahu.
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- [1]Bilangan 9:1-8↩