Pernah ada seorang teman yang tersinggung berat membaca status orang lain. Padahal status itu tidak ditujukan untuk dirinya. Saya sendiri juga pernah emosi sesaat dengan tweet orang lain. Bahkan, kalau kita lihat di Twitter, hampir setiap hari ada perdebatan tentang suatu topik tertentu, baik antara dua akun atau lebih.
Dengan pengalaman seperti ini, saya rasa sebenarnya sikap emosi, tersinggung, saling menghujat, menghina, menyinggung, melukai, dll, bisa dihindari jika kita bisa melihat apa sebenarnya tujuan di balik setiap tweet atau status yang ditulis di sosial media internet.
Maka berdasarkan pengamatan yang singkat dan tidak cukup bisa dipercaya, dan tidak cukup valid secara keilmuan, dan juga tidak menuruti langkah-langkah metode ilmiah, serta tidak mencakup dasar-dasar prinsip berpikir ilmiah, saya menyimpulkan penggolongan tweet atau status berdasarkan tujuannya.
1. Tweet/status Informatif
Tweet/status ini memiliki tujuan untuk memberikan informasi, baik berupa berita, ilmu, atau yang lainnya. Pemilik akun ini contohnya adalah stasiun berita, ilmuwan, organisasi keilmuan, dll. Ciri lain dari tweet/status informatif adalah adanya tautan/link ke sebuah website/blog.
Di Twitter ada istilah “kultwit”, yaitu tweet berseri yang berisi suatu ilmu atau suatu topik tertentu. Orang-orang yang menuliskan tweet/status informatif biasanya menggunakan sosial media internet untuk membagikan ilmunya atau pengetahuannya.
2. Tweet/status Kritik Sosial
Tujuannya sangat jelas di sini, memberikan kritik sosial terhadap berbagai bentuk permasalahan, baik di tingkat masyarakat, bangsa, negara, bahkan juga lintas negara. Berbagai macam khotbah keagamaan termasuk ada di sini.
Penulis tweet/status ini biasanya adalah para politikus, tokoh masyarakat, filsuf, tokoh-tokoh agama. Ada tren baru yang saya amati akhir-akhir ini, bahwa tweet/status macam ini seringkali menjadi bahan bagi beberapa media massa.
3. Tweet/status Curhat
Saya rasa kalau di Indonesia, jenis ini yang paling banyak. Tujuannya jelas, mencurahkan isi hati dan perasaan di sosial media internet. Tweet/status ini biasanya berisi kondisi hati, pengalaman yang baru saja/sedang dialami, tempat yang sedang dikunjungi, dll.
4. Tweet/status “Trolling”
Trolling adalah istilah dalan netiket (etika internet) yang mengacu kepada tweet/status yang memang ditujukan untuk memprovokasi. Biasanya tweet/status macam inilah yang membuat emosi orang.
Ciri khususnya adalah menghina, menghujat, mencela, orang tertentu; baik menuliskan nama orang itu ataupun tidak menyebutkan namanya. Seringkali juga tweet/status ini bersifat OOT (out of topic) dari apa yang sedang diperbincangkan.
5. Tweet/status Tidak penting
Tweet/status inilah yang saya tidak jelas apa tujuan sebenarnya. Di dunia sosial media internet, tweet/status ini seringkali dikategorikan sebagai status tidak penting.
Nah, kalau begitu tweet/status kita lebih sering yang mana. Orang macam apakah kita di sosial media internet. Apakah kita orang yang senang membagi ilmu, orang yang peduli dengan kondisi sosial, orang yang senang curhat, orang yang memang senang memprovokasi, atau malahan orang yang tidak tahu tujuan? 🙂
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Kalau saya lihat kebanyakan status dimedia sosial isinya curhat-curhat terus.