Kerajaan Allah (3): tantangan hidup seorang Kristen

Untuk memperjelas pemahaman kita tentang Kerajaan Allah di dalam perumpamaan ini, saya berusaha membuatn sinkronisasi perumpamaan ini dari tiga kitab yang berbeda, yaitu Matius 13:1-8, 18-23; Markus 4:2-8, 14-20; Lukas 8:4-8, 11-15. Dari sinkronisasi tersebut kita bisa mendapat gambaran yang lengkap tentang perumpamaan ini. Saya berusaha untuk tidak menafsirkan, karena Tuhan Yesus sendiri sudah menjelaskan arti dari perumpamaan ini.

Kita mendapati bahwa dalam perumpamaan ini, benih adalah Firman Tuhan yang ditaburkan dan jatuh pada kondisi hati yang berbeda-beda, dan menghasilkan dampak yang berbeda-beda pula.

  1. Benih jatuh di pinggir jalan, sehingga diinjak-injak orang [1] dan dimakan oleh burung-burung. Hal ini menggambarkan kondisi orang yang mendengarkan firman Tuhan, tetapi hatinya tidak mengerti[2], sehingga iblis datang dan merampas firman itu. Akibat dari kondisi ini adalah orang tersebut menjadi tidak percaya dan tidak diselamatkan[3].
  2. Benih yang jatuh di tanah yang berbatu, tidak berakar, bertumbuh tetapi tidak mendapatkan air[4], sehingga menjadi layu dan kering. Ini adalah orang yang mendengar firman dan segera menerimanya dengan hati gembira, tetapi juga tidak berakar dan hanya tahan sebentar. Saat datang penindasan, penganiayaan, dan pencobaan, orang-orang ini menjadi murtad.
  3. Benih yang jatuh di tengah semak duri. Benih tumbuh bersama dengan semak duri[/ref], tetapi semak duri tumbuh membesar dan menghimpit benih sampai mati. Inilah orang-orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan dan kenikmatan hidup dan keinginan akan hal-hal yang lain, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
  4. Benih yang jatuh di tanah yang baik dan berbuah. Mereka inilah yang mendengar firman Tuhan, menyambutnya, mengerti, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.

Saya ingin memandang gambaran Kerajaan Allah dari perumpamaan ini dengan sudut pandang yang berbeda. Bahwa sebagai anggota Kerajaan Allah ada tantangan-tantangan yang harus kita hadapi, sebuah perjuangan yang tidak ringan. Apa saja itu?

Pertama, jelas kita punya iblis yang selalu mengintai untuk mengambil firman, supaya kita menjadi tidak percaya dan pada akhirnya tidak diselamatkan. Untuk itulah saya menekankan perlunya kita belajar mengerti firman, tidak sekedar mengaminkan setiap kata yang dikhotbahkan. Sikap kritis dalam mengerti firman itu sangat penting, supaya kita tidak dibodohi, dibohongi, dan pada akhirnya disesatkan oleh pengajaran-pengajaran yang kurang bijaksana.

Saya rasa, dulu saya orangnya seperti ini. Asal ada khotbah diterima apa adanya, tanpa ada niat memeriksa atau merenungkan ulang. Meskipun terlambat, tetapi akhirnya tersadar juga. Sangat perlu belajar mengerti firman itu.

Kedua, ancaman kemurtadan karena penindasan, penganiayaan, dan pencobaan. Dengarkan saya, jangan pernah berpikir akan ada waktu di mana kekristenan menikmati masa-masa tenang selama kita masih ada di bumi ini. Hal penindasan, penganiayaan, dan pencobaan akan selalu menyertai kekristenan dan orang Kristen di manapun.

Gambaran kedua ini menujukkan orang-orang Kristen yang dengan segera mengangkat tangan dan maju ke depan saat ada altar call, mereka yang begitu berapi-api dalam KKR-KKR, tetapi juga dengan segera menjadi murtad saat datang penindasan, penganiayaan, dan pencobaan. Tentang kemurtadan ini sekali waktu akan saya tuliskan secara khusus.

Kita bisa kuat bertumbuh dan terus berbuah saat datang penindasan, penganiayaan, dan pencobaan hanya jika kita berakar kuat di dalam firman-Nya.

Tantangan ketiga sudah jelas ditegaskan oleh Alkitab sebagai kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan dan kenikmatan hidup dan keinginan akan hal-hal yang lain. Lho, apakah kita tidak boleh kaya, tidak boleh punya keinginan? Saya sudah berkali-kali menuliskan hal ini, silakan baca tulisan-tulisan saya sebelumnya. Percuma menjadi orang yang mendengarkan Firman, tetapi terus mengejar keinginan mata, keinginan daging, dan keangkuhan hidup.

Ketiga macam tantangan ini akan terus kita hadapi selama masih diam di kemah ini, saya harap dan terus berdoa, kita mengalami kemenangan dan menyenangkan hati Tuhan Yesus.

=======<0>=======

Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.

CC BY-NC-SA 4.0 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

  1. [1]Lukas
  2. [2]Matius
  3. [3]Lukas
  4. [4]Lukas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Captcha * Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.