Pertanyaan Tuhan Yesus yang ketiga, bisa jadi adalah pertanyaan yang tidak mudah kita jawab. Mari membaca salah satu kisah yang terkenal ini.
Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. [1]
Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
Pertanyaan ini bukanlah tentang alasan Tuhan melakukan segala sesuatu, melainkan tentang tujuan Tuhan mengerjakan sesuatu dalam hidup kita. Dia bukanlah Allah yang iseng melakukan sesuatu tanpa tujuan. Kristus punya tujuan untuk setiap karya tangan-Nya di dalam hidup kita. Ada kalimat yang indah dari Tuhan Yesus,
Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak[2]
Tuhan tidak menuntut kita seketika memahami tujuan-Nya, Dia memberikan waktu bagi kita. Mengerti apa tujuan Allah berarti memahami kehendak Tuhan atas hidup kita. Mungkin Anda sedang mengalami hal yang membuat bertanya-tanya mengapa hal ini terjadi dalam hidup Anda. Ubah pertanyaan itu menjadi apa yang Tuhan mau kita kerjakan melalui peristiwa itu, apa tujuan Allah dalam hidup kita melalui proses tersebut.
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.