Pada perumpamaan tentang biji sesawi ini, apa yang saya tangkap mungkin akan sangat berbeda dengan kebanyakan pengajaran atau tafsiran yang selama ini ada. Memahami kebenaran dari sebuah perumpamaan memang tidaklah mudah, tapi kita bisa belajar untuk memahaminya dengan lebih baik. Salah satu prinsip yang harus diingat berkaitan dengan perumpamaan adalah kesinambungan dengan perumpamaan-perumpamaan sejenis.
Kalau kita belajar tentang perumpamaan Kerajaan Sorga, maka kita juga harus melihat keterkaitan dan kesinambungan dengan perumpamaan-perumpamaan lain tentang Kerajaan Sorga, tidak bisa memahami dan menafsirkan terlepas begitu saja.
Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.” [1]
Bagi saya, perumpamaan tentang biji sesawi ini lebih berupa peringatan atau nubuatan yang harus dicermati oleh setiap orang percaya. Untuk memahami masing-masing bagian dari perumpamaan ini, kita harus melihat perumpamaan-perumpamaan sebelumnya.
Matius memberikan pemaknaan yang berbeda dengan para penulis Injil yang lain. Silakan baca perumpamaan tentang Kerajaan Sorga di kitab Matius. Di kitab Matius, benih dan biji bukanlah Firman, melainkan orang atau manusia sendiri, lebih spesifik lagi adalah anak-anak Kerajaan[2]. Tanah dan ladang adalah dunia[3]. Nah, tentang burung-burung inilah saya berbeda pendapat dengan kebanyakan pengajar dan penafsir. Sekali lagi perhatikan perumpamaan-perumpamaan sebelumnya. Burung-burung berbicara tentang si jahat, setan itu sendiri[4].
Sekarang perhatikan kalimat, “Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon ….”. Apakah bisa sesawi tumbuh besar? Sangat bisa. Bisakah sesawi tumbuh lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon? Di sini Tuhan Yesus sedang berbicara tentang abnormalitas.
Hakikat dari Kerajaan Sorga adalah kerendahan hati. Adalah hal yang tidak normal saat anak-anak Kerajaan menjadi semakin “besar”. Saya merasa di sinilah Tuhan menubuatkan apa yang akan terjadi di akhir zaman. Anak-anak kerajaan akan bertumbuh secara abnormal, bangga dan sombong akan pertumbuhannya, akan kebesarannya. Apa akibatnya? Sangat jelas, kesombongan, keangkuhan hidup hanya membuat si jahat bisa bersarang di kehidupan kita.
Saya rasa ini peringatan yang jelas bagi setiap anak-anak kerajaan, ada ancaman dan tantangan yang harus kita waspadai.
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.