Tidak tahu apakah saya ini termasuk pengguna Linux yang gemar berganti distro. Seingat saya Linux pertama yang saya pasa di komputer adalah OpenSUSE, kemudian ke Ubuntu dengan beberapa variannya. Pernah juga pasang BlankOn, Mandriva, tapi hanya untuk coba-coba. Linux Mint pernah pakai cukup lama, tetapi saya rasa 90% penggunaan Linux saya ada di Ubuntu – murni Ubuntu bukan variannya.
Dari tahun 2018, pakai Ubuntu 18.04 tidak ada keluhan yang berarti, meski memang bagi saya ada perasaan 18.04 ini lebih berat dari rilis-rilis sebelumnya. Rupanya, ini juga dialami semua pengguna Ubuntu 18.04, termasuk teman-teman di Channel Ubuntu Indonesia. Banyak cerita di sana, rupanya Kubuntu yang menggunakan KDE jauh lebih ringan dari Ubuntu yang sekarang menggunakan Gnome 3.
Pernah sih, dulu sekali mencoba pasang Kubuntu, dan menurut saya lebih indah secara tampilan daripada Kubuntu. Dan pola pikir saya kalau tampilan lebih baik bisanya membutuhkan resources yang lebih besar. Resources yang lebih besar artinya kerja komputer yang lebih berat. Rupanya setelah saya googling, ternyata memang KDE jauh lebih ringan daripada Gnome. Penggunaan RAM-nya juga jauh lebih kecil.
Daripada install ulang Kubuntu 18.04, saya lebih memilih menunggu Kubuntu 20.04 yang juga LTS. Akhirnya karena sekedar ingin tahu, saya memutuskan memasang DE-nya saja. Sayangnya tidak sempat membuat tangkapan layarnya, karena sambil momong putri tercinta.
Saya tuliskan saja yang perintah-perintahnya.
Langkah 1. Install Tasksel
sudo apt install tasksel
Langkah 2. Pasang desktop Kubuntu
sudo tasksel install kubuntu-desktop
Seingat saya, ini langkah yang cukup lama karena harus mengunduh paket-paket yang dibutuhkan. Tergantung cepat lambatnya koneksi internet kita.
Langkah 3. Pasang dan konfigurasi SDDM
sudo apt install sddm
sudo dpkg-reconfigure sddm
Di sini ada dua pilihan gdm3 dan sddm, karena saya mau pakai KDE tinggal pilih sddm.
Langkah 4. Restart
Sila login dengan memilih Desktop Session as Plasma
Nah, begitu sudah masuk ke Desktop, yang muncul tidak seindah seperti digambarkan. Masih ada tercampur dengan Gnome 3 menurut saya. Misal ketika saya tekan tombol Dash, yang muncul masih desktop Gnome 3. Akhirnya saya hapus DE Gnome dengan perintah
sudo apt –purge –auto-remove remove gnome*
Setelah restart, muncullah indahnya KDE.

Memang benar, jauh lebih ringan, cepat, dan responsif dibandingkan Gnome 3. Catatan saja sih, kalau RAM hanya 4 GB atau kurang, jangan gunakan Gnome 3.
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.