Tidak Semua Pelayanan Harus Diiyakan

Di kuartal pertama tahun 2024 ini, ada sedikit rasa tidak enak, karena menolak banyak pelayanan. Sedikit rasa tidak enak sih, karena saya tahu saya tidak salah dalam hal ini. Bukan menolak sebenarnya, tetapi karena sudah ada jadwal pelayanan yang tersusun sejak 2023.

Di tahun 2023 saya banyak berpelayanan di gereja sendiri, sehingga banyak permintaan pelayanan dari luar yang tidak bisa terpenuhi. Saya menjanjikan kepada mereka untuk menyediakan waktu di 2024, yang akhirnya sebelum 2023 berakhir, jadwal di 2024 sudah hampir penuh untuk pelayanan di luar.

Tidak salah menolak pelayanan, bahkan sebagaimana saya tulis judul di atas, tidak semua pelayanan harus diiyakan. Kita bisa belajar dari Tuhan Yesus sendiri bagaimana Dia tidak mengiyakan semua pelayanan.

29 Sesudah Yesus dan keempat murid-Nya keluar dari rumah pertemuan itu, mereka langsung masuk ke rumah Petrus dan Andreas. Yakobus dan Yohanes juga ikut. 30 Ketika mereka masuk, ada orang yang memberitahukan kepada Yesus bahwa ibu mertua Petrus sedang terbaring karena sakit demam. 31 Maka Yesus datang kepadanya dan memegang tangannya, lalu membantu dia untuk duduk. Saat itu juga demamnya hilang. Kemudian ibu itu bangun dan melayani mereka. 32 Sesudah matahari tenggelam dan hari Sabat baru selesai, warga kota itu membawa kepada Yesus semua orang yang sakit dan yang dikuasai setan-setan. 33 Hampir semua penduduk kota Kapernaum berkumpul di depan rumah Petrus dan Andreas. 34 Lalu Yesus menyembuhkan segala macam penyakit yang mereka derita, juga mengusir setan-setan yang menguasai banyak orang. Dia tidak mengizinkan setan-setan itu untuk bicara, karena mereka tahu siapa Dia. 35 Besok paginya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan meninggalkan rumah itu lalu pergi ke tempat yang sepi untuk berdoa. 36 Waktu Petrus dan teman-temannya melihat bahwa Yesus tidak ada di rumah, mereka pergi mencari Dia. 37 Sesudah menemukan-Nya mereka berkata, “Guru, mari kita pulang, karena semua orang sedang mencari Engkau.” 38 Tetapi Dia menjawab, “Lebih baik kita pergi ke kampung-kampung lain di daerah ini, supaya Aku bisa mengajarkan Kabar Baik kepada warga di sana juga. Karena untuk itulah Aku datang.” 39 Lalu Yesus mengajar di rumah-rumah pertemuan orang Yahudi di seluruh provinsi Galilea, juga mengusir setan-setan dari banyak orang.[1]

Dari kisah ini kita bisa membaca bagaimana hampir semua penduduk Kapernaum minta dilayani oleh Tuhan Yesus, dan malam itu Tuhan Yesus menyembuhkan segala macam penyakit dan mengusir setan-setan. Kemungkinannya, banyak penduduk itu belum terlayani karena esok paginya mereka masih mencari Yesus (ayat 37).

Markus 1:38

Bayangkan ini, ada banyak orang di Kapernaum – bahkan disebut semua orang – mencari Tuhan Yesus, apakah kemudian Dia melayani mereka? Tidak, Kristus memutuskan meninggalkan mereka. Bagaimana perasaan orang-orang Kapernaum yang mencari Yesus itu? Kecewa? Bisa jadi sangat kecewa.

Mengapa Tuhan Yesus tidak mengiyakan permintaan mereka untuk melayani mereka, dan malahan meninggalkan Kapernaum?

Pertama, perhatikan ayat 38, “lebih baik kita pergi”. Ada hal yang lebih baik untuk dikerjakan, ada pelayanan yang lebih penting untuk dilakukan. Saya selalu mengatakan hal ini, utamakan hal yang penting lebih daripada kita memprioritaskan hal yang mendesak. Karena seringkali yang mendesak itu muncul karena kita mengabaikan hal yang penting.

Kedua, lihat kalimat Kristus. “Karena untuk itulah Aku datang”. Tugas Kristus, panggilan-Nya tidak berhenti di Kapernaum. Kalaupun bukan tentang jadwal pelayanan yang bersamaan, saya pasti akan menolak pelayanan yang saya yakin bukan panggilan saya. Bukankah panggilan Tuhan bisa berubah? Yes! Tetapi saya percaya ada satu waktu untuk satu panggilan, dan ada waktu yang berbeda untuk panggilan yang lain.

Ketiga, karena karya Kristus tidak boleh berhenti di satu tempat. Oh benar, seperti pada poin kedua di atas, ada yang dipanggil untuk melayani di satu tempat. Pastinya juga ada yang dipanggil untuk melayankan karya Kristus di banyak tempat.

Keempat, ini alasan pribadi. Saya harus memastikan bahwa saya tidak mengalami burnout karena mengiyakan semua pelayanan. Saya harus memastikan bahwa untuk setiap pelayanan yang saya kerjakan, tubuh dan jiwa saya dalam kondisi prima.

Silakan kalau mau mengiyakan semua pelayanan, tetapi saya memastikan bahwa saya tidak akan mengiyakan semua pelayanan. Saya diciptakan untuk menyenangkan hati Allah, bukan untuk menyenangkan semua orang.

=======<0>=======

Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.

CC BY-NC-SA 4.0 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

  1. [1]Markus 1:29-39 (Terjemahan Sederhana Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Captcha * Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.