2024 WWL: Sudan

      No Comments on 2024 WWL: Sudan

Konflik yang meletus pada April 2023 semakin merusak langkah-langkah positif yang telah dibuat dalam rangka menuju kebebasan beragama setelah penggulingan Omar al-Bashir pada tahun 2019.

Krisis ini bermula dari perebutan kekuasaan antara Tentara Nasional dan Prapid Support Forces (RSF). Lebih dari 9.000 orang telah terbunuh dan hampir 6 juta orang mengungsi. Lebih dari 165 gereja telah ditutup dan yang lainnya dihancurkan. Gereja-gereja juga telah melaporkan adanya pelanggaran hak asasi manusia seperti pemerkosaan, penculikan, dan penjarahan.

Ada kekhawatiran jangka panjang bahwa konflik ini akan memberikan pijakan baru bagi para ekstremis Islam di negara ini untuk membatalkan reformasi yang dibuat oleh pemerintah sipil transisi yang memberikan lebih banyak kebebasan bagi umat Kristen, termasuk menghapuskan hukum penodaan agama dan menghapus Islam sebagai agama negara.

Lebih jauh lagi, mereka yang berpindah agama menjadi Kristen dari latar belakang Muslim terus menghadapi bahaya besar. Beberapa bahkan menahan diri untuk tidak menceritakan tentang Yesus kepada anak-anak mereka, karena takut mereka akan secara tidak sengaja mengungkapkan iman orang tua mereka kepada masyarakat setempat.

Permusuhan yang dihadapi orang Kristen sangat berat di luar ibu kota, Khartoum. Namun, pusat dari konflik terbaru adalah ibu kota, di mana sebagian besar orang Kristen tinggal. Banyak yang terpaksa mengungsi, sementara mereka yang tetap tinggal mungkin dipaksa untuk mendukung kubu tertentu dalam konflik, yang membuat mereka semakin terancam.

Banyak orang Kristen telah diserang tanpa pandang bulu di daerah-daerah seperti Darfur, Sungai Nil Biru, dan wilayah Pegunungan Nuba, di mana pasukan pemerintah dan kelompok-kelompok pemberontak terlibat dalam konflik.

Tingkat tekanan dan kekerasan yang dihadapi oleh orang-orang Kristen yang berasal dari etnis Afrika atau petobat baru yang berlatar belakang Muslim sangat tinggi. Selama bertahun-tahun, banyak dari mereka yang ditangkap dan didakwa melakukan kejahatan seperti spionase.

Banyak yang telah berubah tahun ini dan sayangnya sangat negatif. “Orang-orang Kristen di Sudan sangat rentan dan menjadi pihak yang paling dirugikan di masa perang,” kata seorang ahli riset Open Doors untuk Afrika Timur. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya gereja yang ditutup atau dirusak, dan banyaknya orang Kristen yang menjadi korban penyerangan. Semua ini terjadi bersamaan dengan penindasan yang dialami oleh mereka yang telah memilih untuk meninggalkan Islam dan memeluk agama Kristen.

  • Tolong doakan agar kekerasan di Sudan segera berakhir dan ketersediaan bantuan pokok bagi orang-orang Kristen yang telah mengungsi.
  • Berdoa untuk kekuatan dan perlindungan bagi orang-orang percaya yang berani mengambil risiko untuk melayani orang lain selama konflik.
  • Berdoa agar langkah-langkah positif menuju kebebasan beragama tidak akan dibatalkan, tetapi terus dikembangkan.

Sumber: https://www.opendoors.org/en-US/persecution/countries/sudan/

=======<0>=======

Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.

CC BY-NC-SA 4.0 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Captcha * Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.