Bukannya ada banyak manfaat baik dari tidur siang, mengapa dikatakan membawa petaka? Saya setuju bahwa tidur siang membawa banyak manfaat baik. Dalam penelitian berjudul “Effects of a Short Daytime Nap on the Cognitive Performance: A Systematic Review and Meta-Analysis” yang dipublikasikan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health, menuliskan manfaat tidur siang sebagai berikut, “… tidur siang tampaknya bermanfaat untuk semua jenis memori, baik memori prosedural, deklaratif, maupun memori jangka pendek … dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitas, meningkatkan kinerja fisik, dan membantu orang untuk mengatasi kelelahan … juga dapat memberikan manfaat kardiovaskular dalam bentuk pemulihan kardiovaskular yang lebih baik dari stres psikologis.”
Lalu mengapa judul tulisan ini menyebutkan bahwa tidur siang membawa petaka? Supaya Anda mau membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Saya tidak bermaksud melarang untuk tidur siang, bukan seperti itu. Juga bukan mengatakan bahwa tidur siang itu dosa. Maka, bolehlah membaca ini tulisan sampai akhir ya.
1) Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. (2) Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya. (3) Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.” (4) Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya. (5) Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: “Aku mengandung.” (6) Lalu Daud menyuruh orang kepada Yoab mengatakan: “Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku.” Maka Yoab menyuruh Uria menghadap Daud.[1]
Kita semua sama-sama tahu kisah ini, dan bagaimana kelanjutan cerita ini. Seorang raja besar Israel, seseorang yang disebut “berkenan” di hadapan Allah, tetapi bisa juga jatuh seperti ini. Mengapa?
Dalam terjemahan the Message, ayat 2 dari perikop di atas ditulis demikian:
One late afternoon, David got up from taking his nap …[2]
Jelas ya, kejadian ini terjadi setelah Daud tidur siang. Sementara Paulus memberikan nasihat ini kepada jemaat di Korintus:
I’m running hard for the finish line. I’m giving it everything I’ve got. No sloppy living for me! I’m staying alert and in top condition. I’m not going to get caught napping … [3]
Menarik ya. Berarti apakah Daud mengalami petaka dalam kehidupannya ini karena dia tidur siang? BUKAN, jelas bukan karena Daud tidur siang. Tetapi, karena dia melewatkan sesuatu yang seharusnya — yang biasanya — dia kerjakan. Saya menyebutnya sebagai kebiasaan dari Daud.
Sekali lagi, di ayat 2 dituliskan, “Sekali peristiwa pada waktu petang …”. Daud punya kebiasaan yang dilakukan di petang hari, yang pada waktu itu tidak dikerjakannya.
Di waktu petang, pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan Ia mendengar suaraku.[4]
Evening, and morning, and at noon, will I pray, and cry aloud: and he shall hear my voice. [5]
Ya, di mana sih letak kekuatan kita menghadapi cobaan dan godaan? Martin Luther pernah mengatakan “Prayer is a strong wall and fortress of the church; it is a goodly Christian weapon”. Yang menyebabkan Daud jatuh dalam petaka itu adalah karena dia melewatkan jam doanya.
Milikilah jam-jam doa! Ingatlah pernyataan Tuhan Yesus ini, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah”.[6]. Kelemahan daging ini bisa dilawan dengan habituasi doa.
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.