“Lebih baik satu hari di pelataran-Mu, daripada seribu hari di tempat lain …”
Nyanyian yang banyak kita hapal, bahkan mungkin menjadi favorit dari beberapa orang. Indah, dan mampu menyentuh emosi. Tetapi, sebagaimana judul di atas, saya ingin menyatakan, “jangan berhenti di pelataran”, jangan puas hanya di pelataran!
Mari baca dulu secara lengkap Mazmur 84!
Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur bani Korah.
Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam!
Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau.
Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.
Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.
Ya TUHAN, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga, ya Allah Yakub.
Lihatlah perisai kami, ya Allah, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!
Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Ya TUHAN semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu!
Kalau lihat konteksnya di Mazmur 84, lagu ini disebutkan sebagai Mazmur bani Korah. Entah diciptakan oleh bani Korah atau ditulis khusus untuk dinyanyikan oleh bani Korah. Jika kita memperhatikan catatan Alkitab, bani Korah ini oleh Daud ditugaskan untuk menjaga pintu gerbang Bait Suci. Dalam artian, setiap pagi mereka akan membuka pintu gerbang yang menjadi tugasnya dan menyanyikan puji-pujian di sana. Kemungkinannya, salah satu lagu yang dinyanyikan adalah Mazmur 84 ini.
Kalau bani Korah bernyanyi, “lebih baik satu hari di pelataran-Mu …”, bagi saya ini wajar dan jelas. Karena mereka memang hanya bisa berada di pelataran Bait Allah. Mereka tidak diizinkan masuk ke Ruang Kudus, ataupun bahkan ke Ruang Mahakudus. Ingat, hanya iman yang diizinkan masuk ke Ruang Mahakudus untuk bertemu dengan TUHAN Allah, itupun hanya di waktu-waktu tertentu.
Bagaimana dengan kita? Ibrani 4:14-16 dan 10:19-22 menunjukkan bahwa oleh pengorbanan Kristus kita dilayakkan menghadap tahta kasih karunia Allah.
Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. [1]
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.[2]
Artinya, kita memiliki hak (Yunani: exousia) untuk dengan Allah sendiri, Kita bisa bertemu dengan Tuhan, bahkan berbicara berhadapan muka, seperti Musa (Keluaran 33:11). Tidak perlu lagi perantara yang menghubungkan kita dengan Allah, karena Kristus sudah mengerjakannya. Tidak ada lagi tirai yang tidak boleh dilalui.
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.