Hana adalah salah satu istri dari Elkana. Kasih Elkana kepada Hana tidak perlu dipertanyakan, meskipun Hana tidak mempunyai anak. Tetapi dengan ejekan dari madunya, Penina, yang berlangsung setiap kali mereka pergi ke rumah TUHAN, di satu titik Hana menjadi tidak tahan dan mengungkapkan semua kesedihannya di dalam doa[1].
Doa dari Hana ini yang membuatnya melahirkan Samuel, salah satu tokoh besar dalam sejarah kerajaan Israel. Kalau kita baca kisah ini, kita bisa melihat bagaimana Hana mendapatkan kesembuhan dari kemandulannya. Alkitab mencatat bahwa Hana berdoa terus-menerus[2] dengan hati pedih sambil menangis tersedu-sedu[3]. Selain itu juga kita temukan ada nazar yang dibuat oleh Hana[4].
Tujuan dari seri tulisan Kesembuhan Ilahi ini adalah untuk menemukan adakah syarat mutlak seseorang bisa mengalami kesembuhan ilahi. Maka pertanyaannya adalah, apakah kalau seorang mau menerima mujizat kesembuhan ilahi, dia harus berdoa sambil menangis tersedu-sedu dan membuat sebuah nazar yang tidak terlanggar?
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Pingback: Kesembuhan ilahi: Miryam
Pingback: Kesembuhan ilahi: Yerobeam | Martianus' Blog