International Day of Prayer (IDOP) 2011 for Persecuted Churches jatuh pada 13 November 2011. Ini adalah hari di mana diharapkan seluruh Gereja bergabung dalam doa bersama bagi Gereja yang teraniaya di muka bumi ini.
Beberapa orang yang cukup dekat dan mengenal saya, pasti tahu bahwa gereja-gereja teraniaya adalah salah satu perhatian utama saya di dalam kekristenan. Saya pernah mengalami “secuil ujung kuku kaki” aniaya, dan karena itu saya cukup tahu bagaimana rasanya. Tidak sebanding dengan gereja-gereja di negara di mana aniaya terhadap kekristenan terjadi secara brutal dan terbuka. Meskipun, terpujilah Tuhan, saya sudah melewati itu semua, saya tidak akan pernah melupakan gereja-gereja lain yang teraniaya.
Sejak 2009, saya giat mempromosikan IDOP ini di manapun saya mendapat kesempatan berkhotbah, meskipun hingga sekarang saya belum mendapati satu gereja pun yang serius menanggapi hal ini. Tetapi saya bersyukur ada pribadi-pribadi yang memiliki hati yang sama dengan saya.
Di dalam kategori WWL (World Watch List) 2011, saya menuliskan beberapa negara di mana gereja mengalami aniaya yang berat, dan saya tulis dalam bahasa Inggris. Untuk lebih mempromosikan IDOP ini, mulai tahun ini, saya akan menuliskan artikel tentang gereja-gereja teraniaya ini dalam bahasa Indonesia.
“One With Them” adalah kampanye terbaru dari Open Doors untuk mendukung gereja-gereja teraniaya di muka bumi ini. Mungkin kita tidak bisa memberikan bantuan dalam bentuk materi, tetapi kita masih bisa berdoa bagi mereka. 1 Korintus 12:26-27 menuliskan demikian
“Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.”
Kalau Anda pernah membaca “Tortured for Christ” karya Richard Wurmbrand, akan kita temukan bahwa penderitaan terbesar dari gereja teraniaya adalah saat mereka tahu bahwa tidak ada satupun saudara Kristen mereka yang berdoa untuk mereka.
Silakan kunjungi http://onewiththem.com/ di mana Anda bisa mendaftar dan mengunduh beberapa bahan, termasuk video kesaksian seorang wanita Kristen di Eritrea yang mengalami anaiaya luar biasa. Dia mengatakan bahwa dia mendapat kekuatan dan damai sejahtera melalui aniaya itu karena dia tahu ada orang-orang yang berdoa untuknya.
Saya sangat tahu saya tidak bisa memaksa gereja manapun di Indonesia ini untuk bersama-sama bersatu dalam kampanye ini, karena mungkin saja punya visi yang berbeda-beda. Tetapi jika Anda adalah seorang pemimpin di gereja Anda, saya menitipkan hal ini, supaya Anda bisa menggerakkan jemaat untuk berdoa bagi gereja-gereja yang teraniaya.
Paling tidak, bersama-sama dengan seluruh gereja lain di muka bumi pada 13 November nanti, serentak kita akan berdoa bagi gereja teraniaya. Saya jauh lebih berbahagia, jika Anda berkenan berdoa bagi mereka mulai hari ini. Dimulai besok, setiap hari paling tidak saya akan menuliskan satu pokok doa tentang gereja teraniaya.
Jika Anda tidak bisa menggerakkan jemaat di mana Anda bergereja, tetapi secara pribadi berkomitmen berdoa untuk gereja-gereja teraniaya, silakan tinggalkan komentar di bawah, supaya saya juga bisa berdoa untuk Anda.
Bisakah Anda berkata bersama-sama dengan saya, “Yes, I am one with them!”?
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.