Seorang kawan datang kemarin membawa USB Flash Disk-nya yang rupanya sedang bermasalah. Padahal menurut dia, data proyek yang sudah dikerjakannya selama 1 tahun ini ada di sana semua, dan tidak punya data cadangan lainnya.
Rupanya, menurut ceritanya, flash disknya habis dicolokkan ke komputer di kantornya dan “terinfeksi” oleh virus komputer. Lalu dicobanya dibersihkan dengan antivirus, ternyata malah beberapa file pentingnya hilang, dan ada beberapa file yang masih ada tetapi sama sekali tidak bisa dibuka.
Akhirnya saya colokkan saja langsung ke Ubuntu yang saya punya. Sempat juga dia tanya apa tidak takut komputer saya kena virus juga. Saya bilang kalau komputer saya sudah diimunisasi dan punya antibodi sendiri.
Waktu saya buka flash disk-nya, sebenarnya semua filenya masih utuh. Dan saya tunjukkan ke dia bahwa semua bisa dibuka. Entah mengapa tidak bisa dibuka di komputer dia yang pakai Windows. Memang sih ada beberapa file duplikasi dengan ektensi *.lnk. Entah apa pula itu, saya tidak tahu dan tidak mau tahu, mungkin ini virusnya. Ya tinggal saya delete saja semua file yang mencurigakan. Saya back-up semua isi UFD ke komputer saya, format UFD-nya, dan kembalikan back-up ke UFD. Selesai.
Waktu dicolokkan ke laptop dia, sudah bisa terbaca semua file yang tadi sempat menguap entah ke mana. Dia tanya, “kok bisa?”, ya saya jawab “makanya pakai Linux”.
Saya bukannya mengatakan Linux kebal virus komputer lho. Memang katanya ada virus yang bisa menyerang Linux. Tapi sekian tahun pakai Ubuntu, saya belum pernah berurusan dengan virus di Linux kok 🙂
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.