Kalau kita yang mengeluh itu sih sering ya, tapi Tuhan Yesus mengeluh, apakah ada di Alkitab? Saya temukan ini saat berkhotbah tentang “Berani Hidup Tanpa Mujizat“, dan rasa-rasanya bagian Tuhan Yesus mengeluh ini perlu dikhotbahkan secara khusus. Karena kalau sampai Tuhan Yesus mengeluh, pastinya telah terjadi sesuatu yang luar biasa.
Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga. Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.” Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.[1]
Sebenarnya ada yang kurang pas dalam menerjemahkan kata anastenazo menjadi kata “mengeluh” dalam Alkitab terjemahan bahasa Indonesia. Karena kata anastenazo ini secara harafiah berarti mengambil napas (dan menghela napas) dalam-dalam. Kita lihat beberapa terjemahan lainnya.
And He sighed deeply in His spirit and said, Why does this generation seek a sign? Truly I say to you, There shall no sign be given to this generation.[2]
And crying out in his spirit, he said, Why does this generation seek after a sign? verily I say unto you, There shall no sign be given unto this generation.[3]
And he was very sad in spirit, and said, Why is this generation looking for a sign? truly, I say to you, No sign will be given to this generation. [4]
Jesus felt very sad. ‘People today ask to see something powerful’, he said. ‘What I say is true. These people will not see the powerful thing that they want.’[5]
Provoked, he said, “Why does this generation clamor for miraculous guarantees? If I have anything to say about it, you’ll not get so much as a hint of a guarantee.”[6]
Nah, yang lebih luar biasa dari kata anastenazo ini adalah cuma sekali dipakai, ya di ayat ini. Kata ini tidak ditemukan di bagian lain dari seluruh Perjanjian Baru. Maka mestinya ini menjadi pesan penting bagi kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, yang membuat Tuhan Yesus gusar dan bersedih hati.
Dialah TUHAN, Dialah Raja, Dia tidak perlu membuktikan apapun kepada kita. Dia TUHAN yang penuh kuasa, dan kekuasaan-Nya itu tidak perlu dibuktikan. Dan bukanlah hak kita untuk menuntut Tuhan Yesus membuktikan kemahakuasaan-Nya, ke-Tuhanan-Nya kepada kita. Kalau ada yang perlu membuktikan sesuatu, bukankah harusnya kita yang membuktikan kesetiaan, pengabdian, kasih, iman, dan ketundukan kita kepada-Nya?
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.