Bahayanya Senang Belajar Alkitab

Awal Desember tahun kemarin, saya mendapat undangan untuk menghadiri perayaan Natal sebuah instansi pemerintahan. Benar-benar hanya menghadiri saja, sebuah kesempatan yang saya pikir tidak banyak muncul di tengah berbarisnya jadwal pelayanan Natal. Dan benar, sampai saya menulis ini, kesempatan itu adalah satu-satunya perayaan Natal yang saya hadiri sebagai jemaat tanpa terlibat dalam pelayanannya.

Di sana pengkhotbah Natal mengajukan sebuah pertanyaan yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Dikisahkan tentang perjalanan orang-orang majus yang mencari raja orang Yahudi yang baru dilahirkan. Herodes kemudian bertanya kepada semua imam kepala dan ahli Taurat, dan mereka menjawab bahwa raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu ada di Betlehem. Yang menjadi pertanyaan adalah, ketika orang-orang majus itu berangkat ke Betlehem, tidak ada satupun dari imam kepala dan ahli Taurat yang juga berangkat ke sana. Mengapa? Bukankah mereka tahu, bukankah mereka paham bahwa yang lahir di Betlehem itu ada Mesias yang dinanti-nantikan?

Dalam pelayanan Tuhan Yesus, dari sekian banyak konflik-Nya dengan orang Yahudi, kurang lebih tiga puluh tahun setelah kelahiran-Nya, Tuhan Yesus memberikan jawaban atas pertanyaan ini.

Kamu masing-masing senang belajar Kitab Suci, sebab kamu berpikir bahwa dengan berbuat begitu kamu akan mendapat hidup yang kekal. Nah, justru Kitab Suci itulah yang memberi kesaksian yang sangat kuat tentang Aku! Namun kamu tetap tidak mau minta kepada-Ku untuk diberikan hidup kekal itu.[1]

Bagi para imam kepala dan ahli Taurat, pengetahuan akan kitab suci sudah mendatangkan keselamatan bagi mereka. Cukup dengan belajar, menggali, menyelidiki kitab suci, mereka akan mendapatkan keselamatan itu.

Ini sungguh menampar saya. Jangan-jangan kegemaran saya belajar Alkitab, bagaimana saya menggali dan mempelajari Alkitab, bukannya membawa saya dalam hubungan yang semakin karib dengan Dia, tetapi malahan semakin menjauhkan saya dari relasi dengan Kristus. Saya rasa, bahaya ini berpotensi cukup besar.

Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. [2]

Kalian mempelajari Kitab Suci, karena kalian yakin bahwa melaluinya kalian akan bisa hidup untuk selama-lamanya. Tetapi Kitab Suci itu menjelaskan tentang Aku, tetapi kalian menolak untuk datang kepada Aku untuk belajar bagaimana bisa memiliki kehidupan.[3]

You carefully study the Scriptures. You think that they give you eternal life. These same Scriptures tell about me! But you refuse to come to me to have that life.[4]

You study the Scriptures in detail because you think you have the source of eternal life in them. These Scriptures testify on my behalf. Yet, you don’t want to come to me to get ?eternal? life.[5]

You have your heads in your Bibles constantly because you think you’ll find eternal life there. But you miss the forest for the tress. These Scriptures are all about me! And here I am, standing right before you, and you aren’t wiling to receive from me the life you say you want.[6]

Jangan salah, bagi saya belajar Alkitab itu harus! Tetapi jangan sampai kesibukan, kesenangan, kegemaran kita menggali dan mengajarkan pengetahuan Alkitab, membuat kita tidak melihat Dia berdiri di depan kita, yang sedang merindukan percakapan antarsahabat. Semua yang ada di Alkitab itu menunjuk kepada Tuhan Yesus. Jangan lupakan hal ini! Jangan sampai terjebak dalam bahaya yang satu ini.

=======<0>=======

Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.

CC BY-NC-SA 4.0 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

  1. [1]Yohanes 5:39-40 (Terjemahan Sederhana Indonesia)
  2. [2]Terjemahan Baru Indonesia
  3. [3]terjemahan Alkitab Gratis untuk Semua
  4. [4]Easy to Read Version
  5. [5]God’s Word Translation
  6. [6]The Message translation

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Captcha * Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.