“Mas, mengapa ya isteri Lot itu menoleh ke belakang?” Itu pertanyaan yang dulu pernah diutarakan seorang anak Sekolah Minggu ke saya. Waktu itu jawaban saya sederhana, karena isteri lot mengingat semua hartanya yang ada di kota yang ditinggalkannya. Itu jawaban saya karena dulu saya juga diajari seperti itu.
Baru kemudian saya menyadari bahwa jawaban saya itu tidak tepat, mungkin tidak salah, tetapi jelas tidak tepat. Butuh waktu bertahun-tahun untuk menyadari bahwa saya orang yang bodoh, berkenaan dengan pengajaran-pengajaran yang saya terima di masa lalu. Sekarang ini baru tahu betapa mudahnya saya dibodohi dan tertipu oleh pengajaran-pengajaran yang tidak tepat.
Dua minggu ini saya belajar tentang akhir zaman. Terima kasih kepada seorang ibu rohani yang mengirimkan beratus-ratus MB file pengajaran ini, dan juga terima kasih kepada seorang guru yang meluruskan banyak hal tentang akhir zaman. Saya baru sadar betapa saya telah menerima dan sekaligus mengajarkan hal-hal yang tidak tepat. Pada waktunya akan saya koreksi semua yang pernah saya sampaikan kepada Anda.
Kembali ke isteri Lot. Ada dua bagian Alkitab yang mengisahkan tentang isteri Lot yang menoleh ini. Perjanjian Lama mengisahkan bagaimana kejadian ini terjadi, “Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam”[1]. Sementara Perjanjian Baru memberikan peringatan ulang tentang hal ini “Ingatlah akan isteri Lot!”[2]. Di dua ayat ini tidak pernah ditunjukkan secara jelas alasan isteri Lot menoleh ke belakang. Maka, rasanya tidak tepat untuk menjawab pertanyaan mengapa isteri Lot ini menoleh ke belakang.
Meskipun demikian, Alkitab menuliskan kisah ini, supaya kita mendapatkan satu kebenaran dan belajar dari hal itu.
Pertama, alasan TUHAN mengutus malaikat-Nya membawa Lot dan keluarganya keluar dari Sodom adalah dalam sebuah misi penyelamatan. Mengapa isteri Lot menoleh ke belakang tidaklah lebih prinsip daripada misi ini. Masalah dari isteri Lot ini adalah dia “memalingkan dirinya” dari keselamatan yang sudah ada di depannya. Keselamatan jelas sudah dijaminkan Allah kepadanya, dia tinggal mengikuti perintah malaikat itu, “Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga … larilah … supaya engkau jangan mati lenyap.”[3]
Perhatikan, betapa ruginya orang ini. Di antara orang sekotanya, dia termasuk dalam empat orang yang “mendapat anugerah” tidak mengalami murka Allah. Di saat kota dan tetangga-tetangganya mengalami kepunahan oleh amarah Allah, isteri Lot ini mendapat hak istimewa diselamatkan. Tetapi apa yang terjadi adalah dia memilih tidak taat dan mengabaikan keselamatan yang menunggunya.
Kedua, ketika isteri Lot ini menoleh ke belakang, Alkitab mencatat dengan segera ia menjadi tiang garam. Sebuah kondisi yang tidak dapat diubah lagi. Ngeri, jika kita memandang rendah keselamatan yang sudah disediakan-Nya. Jika kita terus-menerus bermain-main dengan kelamatan yang mahal harganya itu, memandangnya sebagai kemurahan yang murahan, berpikir bahwa sedikit menoleh, sedikit tidak taat saja tidaklah apa-apa, hati-hatilah, kita akan tiba di satu titik di mana itu tidak bisa diubah lagi, menjadi sebuah tiang garam. Sebuah monumen ketidaktaatan, sebuah memento bahwa ketidaktaatan kita kepada Allah dibayar dengan harga yang mahal. Tiang garam mengingatkan kita untuk tidak menyia-nyiakan keselamatan.
=======<0>=======
Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
saya muslim, izin bertanya. mengapa kemudian Lot dan anak anaknya melakukan kawin incest? hingga mempunyai keturunan? apakah pengajaran kristen memang membolehkan incest? oh ya, satu lagi. incest nya Lot dengan kedua putrinya bisa disebut juga zina. lalu bagaimanakah hukumannya untuk pelaku zina?
mengapa di kristen, status para nabi juga melakukan dosa? sedangkan di agama saya, status kenabian mengharuskan mereka bersifat maksum (terbebas dari maksiat/dosa)
Pertanyaan yang bernas. Izinkan saya menjawab dalam satu tulisan khusus. Kalau sudah selesai akan saya berikan tautannya kepada Anda.
Karena ingin melihat Api yang menghanguskan Kota Sodom sehingga Istri Lot menoleh / melihat kebelakang. Padahal hal tersebut sudah diingatkan oleh Malaikat TUHAN, agar jangan menoleh / melihat kebelakang.
Dari cerita ini saya paham bahwa setiap cerita yang tertulis dalam alkitab memiliki pesan khusus yang ingin disampaikan kepada pembacanya. Sangatlah tidak mudah untuk melihat pesan tersembunyi ini. Dan kami butuh orang2 spt bapak yang memiliki talenta khusus untuk memahami pesan itu dan menyampaikannya ke kami lewat tulisan.
Kelak firman ini tidak akan berhenti disini. Dia akan berpindah secara estafet. Teruslah berkarya dan terimakasih.
Amin. Terima kasih untuk penyemangatnya.
Tetapi, Anda salah dalam satu hal. Untuk memahami pesan kebenaran Firman itu tidak butuh talenta khusus. Pun Anda bisa melakukannya.
Ya begitulah akan Alkitab yang merupakan kebenaran, Alkitab tidak pernah menyembunyikan kebenaran ,segala kebaikan dan keburukan manusia walaupun dia seorang nabi tidak pernah ditutup tutupi kesalahan mereka,tetapi Tuhan tidak pernah membenarkan perbuatan mereka supaya menjadi pelajaran bagi manusia agar tidak melakukan dosa yang sama, contohnya Abraham juga banyak pelanggarannya salah satu ketika dia mengambil budaknya yg bernama Hagar agar mempunyai keturunan padahal Tuhan tidak pernah menyuruh atau mengijinkannya dan yg kedua Abraham juga berbohong ketika mereka masuk k negri Mesir dengan mengatakan bahwa sara yang merupakan istrinya adalah adiknya kepada Fir’aun supaya dia tidak dibunuh dan masih banyak contoh yang lain seperti raja Salomo yg memiliki 1000 istri tetapi Tuhan tidak pernah membenarkan semua itu dan menyatakan dosa adalah dosa, jadi lot yang kawin inces dengan kedua putrinya itu adalah perbuatan yang salah dan Tuhan tidak pernah membenarkan perbuatan mereka dan menyatakan itu adalah dosa