Berbuah: kemurahan

      No Comments on Berbuah: kemurahan

Kemurahan dalam bahasa aslinya menggunakan kata “chrestotes” yang secara harafiah berarti keunggulan moral, dalam hal karekater atau cara bertindak; bersahaja; integritas. Kata “chrestotes” ini digunakan 8 kali dalam Alkitab, dan kita tidak bisa begitu saja memahami maknanya. Saya selalu terkagum-kagum dengan bagaimana Alkitab mengajar kita, di sini pun saya menemukan hal yang baru.

Ayat-ayat yang menggunakan kata “chrestotes” itu ada di Roma 2:4; 3:12; 11:22; 2 Korintus 6:6; Galatia 5:22; Efesus 2:7; Kolose 3:12; Titus 3:4. Silakan dibaca sendiri ya. Kalau kita perhatikan di ayat-ayat tersebut ada kesamaan waktu Alkitab menyebut tentang kemurahan Allah, yaitu tentang bagaimana pengampunan Allah terhadap manusia yang berdosa.

Yup, karakter ilahi kemurahan ini sesungguhnya berbicara tentang pengampunan. Matius 5:7 menyatakan, “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan”. Ini seperti sedang mengatakan, kalau kita tidak mengampuni, maka kita tidak layak mendapat pengampunan.

Mari baca dalam Lukas 6:26-36

(27) “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; (28) mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. (29) Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. (30) Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. (31) Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. (32) Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. (33) Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. (34) Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. (35) Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. (36) Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.”

Perikop ini ditutp dengan pernyataan Tuhan Yesus, “hendaklah kamu murah hati!”. Baca di atasnya, semuanya berbicara tentang pengampunan. Saya sudah menulis tentang pengampunan di blog ini dengan judul “issumagijoujungnainermik” yang bisa dibaca di sini.

“issumagijoujungnainermik” — tidak dapat berpikir tentang hal itu lagi! Mengampuni berarti meneruskan perjalanan Anda, tidak memikirkan pelanggaran itu lagi. Anda tidak sedang mencari alasan untuk membela orang itu, membenarkan kesalahannya, atau memeluk mereka. Anda hanya mengarahkan pikiran mengenai mereka ke Surga.

=======<0>=======

Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.

CC BY-NC-SA 4.0 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Captcha * Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.