Berbuah: sukacita

      No Comments on Berbuah: sukacita

Kalau kita meneliti di Alkitab, ada banyak alasan, di mana, dan kapan kita harus bersukacita. Kita layak bersukiacita karena kehadiran Tuhan, karena perlindungan, dan karena rahmat-Nya. Kita juga harus bersukacita saat memberikan persembahan. Dan masih banyak lagi ayat yang menunjukkan hal ini. Tetapi Alkitab pun melarang kita untuk bersukacita atas alasan-alasan yang salah, misal saat orang tertimpa kemalangan lalu kita bersukacita, itu tidak dibenarkan oleh Alkitab.

Dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus menunjukkan satu alasan pokok, yang saya anggap sebagai motivasi utama dalam bersukacita. Mari baca sejenak dalam Lukas 10:1, 17-20.

1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya … 17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: “Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.” 18 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. 19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. 20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.”

Pada waktu itu dikisahkan Tuhan Yesus mengutus 70 murid-Nya dalam pelayanan, dan setelah itu mereka kembali dan membawa laporan yang menggembirakan. Tetapi Tuhan Yesus dengan tegas mengingatkan mereka, alasan yang tepat untuk bersukacita.

Kita tidak boleh bersukacita atas besarnya dan suksesnya pelayanan kita, bukan pula karena kuasa yang diberikan Tuhan kepada kita, bukan juga karena roh-roh yang takluk kepada kita, tetapi kita harus bersukacita karena nama kita ada terdaftar di sorga. Ingat dalam tulisan-tulisan saya terdahulu dalam seri Berbuah ini, ada begitu banyak orang yang besar dan sukses dalam pelayanan, mengadakan mujizat, mengusir setan, bernubuat demi Nama-Nya, tetapi pada akhirnya Tuhan Yesus menolak mereka — nama mereka tidak terdaftar di sorga.

Maka benar bahwa sukacita kita tidaklah bergantung kepada apa yang terjadi kepada kita dan di sekeliling kita, tetapi apa yang terjadi kelak di kekekalan itu. Apalah artinya kita bersukacita karena besarnya berkat jasmani yang kita dapat, tetapi nama kita tidak terdaftar di surga. Maka dalam hidup kita sekarang ini, pastikan, berjuanglah, bekerja keraslah agar nama kita terdaftar di sorga.

Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu” (Matius 13:44)

=======<0>=======

Jika tulisan saya berguna untuk Anda, bolehlah sedikit saweran untuk menyemangati saya berkarya.

CC BY-NC-SA 4.0 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Captcha * Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.